Jawa Timur Diperkirakan Akan Krisis Guru Agama
Dok. Edu |
Edu
–Saifullah Yusuf selaku wakil gubernur Jawa Timur mengatakan keberadaan guru di
wilayah Jawa Timur akan mengalami krisis. Sepuluh tahun yang lalu jumlah guru
Pendidikan Agama Islam (PAI) di Jatim sekitar 35 ribu, sekarang diperkirakan
tinggal 27 ribu, dan diperkiraan sepuluh tahun lagi tinggal 15 ribu. Ucap
laki-laki yang kerap di sapa Gus Ipul pada Kongres Asosiasi Guru Pendidikan
Agama Islam Indonesia (AGPAII) pada 12/02/2017 di Gedung JATIM Expo.
Gus Ipul menambahkan,
jumlah guru 27 ribu yang bersertifikasi, sedangkan 17 ribu lebih belum
disertifikasi. Katanya, jika belum ada tindakan dari Menteri Agama RI untuk
membuka sertifikasi guru kembali untuk guru-guru agama Islam, maka krisis guru
akan berkelanjutan.
Kepala Sub
Direktorat PAI, Unang Rahmat mengatakan, Indonesia sedang krisis guru PAI. Hal
ini tidak hanya di Jawa Timur, Jatim hanya salah satu wilayah yang dijadikan
barometer, “pertumbuhan guru agama saat ini zero grow, pertumbuhan nol, malah
minus grow,” ujarnya saat di wawancarai.
Menurutnya ada
banyak penyebab akan problem ini, antara lain banyaknya guru yang pensiun, guru
alih profesi, mungkin jadi pengawas ataupun guru yang meninggal, kondisi ini tidak
sebanding dengan guru yang diangkat,” kata Unang Rahmat.
Unang Rahmat menambahkan,
ketika jumlah guru PAI menurun dikhawatirkan akan memengaruhi kualitas mutu
pendidikan. Dengan jumlah yang cukup saja belum tentu menjamin mutu
pembelajaran PAI, apalagi jika jumlah menurun.
Oleh karenanya, hal
ini tidak bisa dipandang sebelah mata, Menteri Agama RI sudah memberi surat kepada
beberapa pihak, seperti Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), agar
persoalan ini dijadikan persoalan nasional. Terang Unang Rahmat.
(AA/Nkm)
Tidak ada komentar
Posting Komentar