Dekan FTK Ulas PBAK 2022 - EDUKASIPERS.ORG

Breaking News

Dekan FTK Ulas PBAK 2022

Dok. Edu | Sabril

Edukasipers.org - Jumat (02/09/2022) Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTK) Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya (UINSA) beberkan pandangannya mengenai Pengenalan Budaya Akademik Kampus (PBAK) kepada kru Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Edukasi di ruang Dekan FTK.

Dekan FTK UINSA, Muhammad Thohir, ulas kesan dan pesan pada PBAK tahun ini. Menurutnya, kualitas informasi kegiatan PBAK online kurang efektif dibanding offline dalam penyerapan nilai-nilai budaya kampus.

PBAK Online hanya sekedar informatif, cenderung satu arah komunikasinya, peserta cenderung tidak fokus sehingga serapan informasi budaya kampus hanya pengetahuan. Kalau langsung (PBAK Offline, red) kan tidak hanya transfer of knowledge, tetapi juga bisa transfer of values. Karena values menyangkut inti dari budaya itu sendiri”, ujarnya.

Mantan Ketua Gugus Kendali Mutu (GKM) FTK itu akui kesan mahasiswa Tarbiyah miliki character building mutu pengetahuan dan akhlak yang membanggakan.

Mahasiswa Tarbiyah dari segi pengetahuan dasar rata-rata sudah ada kolaborasi agama dan umum. (Mahasiswa, red) Tarbiyah itu manut-manut orangnya, hormat, ta’dzim. Character building bisa sampai seumur hidup. Nah, itu modal yang saya lihat dari cara menyapa, melihat, dan bagi saya itu kesan secara penampilan yang membanggakan”, sambung pria kelahiran 1974 tersebut.

Pria kelahiran Sampang tersebut sampaikan pesan pada mahasiswa baru untuk tingkatkan literasi digital guna hadapi hegemoni budaya barat.

“Di tengah hegemoni budaya barat yang tidak hanya memberikan nilai positif tapi juga nilai negatif, literasi harus ditingkatkan, saat ini literasi digital. Literasi berbasis teknologi cerdas itu jadi sarana utama karena pembelajaran saat ini tidak lagi pendagogi, andragogi, tapi juga heutagogi”, lanjutnya.

Ahli pembelajaran bahasa Arab itu sampaikan pesan jalin kerja sama mahasiswa dan dosen demi terwujudnya kampus menulis.

“Saya harap dosen-dosen memberikan ruang untuk latihan berupa tugas yang tidak hanya diseragamkan, namun memberikan opsi yang sesuai peminatan masing-masing mahasiswa sesuai koridor keilmuan yang relevan, nanti mahasiswa harus benar-benar bisa berkolaborasi dengan dosen untuk menulis, tidak hanya local oriented tapi juga internasional.”

Dekan sekaligus human capital coach tersebut juga pesan pada mahasiswa untuk sama-sama wujudkan profil lulusan enterpreneur digital.

“Fakultas ini dipayungi visi pimpinan, bagaimana mahasiswa mewujudkan kampus berbasis digital enterpreneurship. Kewirausahaan bukan berarti satu sudut pandang, kewirausahaan adalah sense untuk melihat apa yang dilihat itu bisa bertambah nilainya. Dari semua itu, kalau sudah ada iman, ada ilmu, pasti bermanfaat, jika sudah bisa membawa manfaat maka pasti menambah derajat”, tutupnya.

 

 

SF

 


1 komentar

Agung mengatakan...

👍👍👍