Tarik Perhatian Pengunjung Kampoeng Brem, Mahasiswa KKN UINSA Percantik Desa Bancong - EDUKASIPERS.ORG

Breaking News

Tarik Perhatian Pengunjung Kampoeng Brem, Mahasiswa KKN UINSA Percantik Desa Bancong

doc.Instagram

Edukasipers.org Sudah satu minggu lebih Kuliah Kerja Nyata (KKN), Mahasiswa UIN Sunan Ampel (UINSA) Surabaya kini mulai menunjukkan langkah konkrit sebagai bentuk pengabdian masyarakat. Kelompok KKN 28 telah melakukan pengecatan gambar kartun Doodle pada dinding bawah penyangga ikonik tulisan “BANCONG Semakin Mempesona” di desa Bancong kecamatan Wonosari Madiun Jawa Timur (24/1/2018).

Dari hasil penelusuran edukasipers.org Sekertaris Desa Bancong, Aziz Romli memberikan dukungan diakun media sosial Instagram (@azizromli) memosting video Mahasiswa UINSA yang sedang mengecat dengan caption “Semangatnya Mahasiswa UIN”.

“Saya sangat bangga dengan Mahasiswa UINSA yang mempunyai kreativitas dan mendukung inovasi kami untuk memperkenalkan Desa Bancong sebagai Kampoeng Brem di dunia maya maupun dunia nyata,” Ujar sekertaris desa tersebut saat diwawancarai edukasipers.org (26/1/2018)

Menurut pengakuan M. Rizal Adiyawan Mahasiswa Manajemen Pendidikan Islam, pengecatan gambar kartun Doodle dilakukan karena ingin memperindah ikonik tulisan “BANCONG Semakin Mempesona” yang berada dilokasi Desa Bancong. Di belakang tulisan Ikonik  “BANCONG Semakin Mempesona” tersebut terdapat lahan terbuka hijau, namun masih ditumbuhi rumput dan pepohonan.

“Desa Bancong dikenal dengan kearifan lokal penghasil makanan ringan Brem, karenanya melalui pengecatan gambar kartun ini diharapakan bisa menarik perhatian masyarakat sehingga banyak pengunjung dan bisa mengabadikan momen dengan selfie,” ujarnya yang merupakan salah satu dari ke-15 orang kelompok KKN 28 di bawah Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Drs. Nadhir Salahuddin MA.

Terdapat dua desa produksi makan ringan Brem terkenal di Madiun, Desa Bancong kecamatan Wonosari dan Desa kaliabu kecamatan Mejayan, akan tetapi yang membedakan, produksi Brem di desa Bancong ini original tanpa campuran soda kue. Hal tersebut diakui Rizal “Brem disini kalu dimakan rasanya tidak langsung hilang rasanya di lidah, karena gak ada campuran sodanya”.

”Masih banyak orang yang gak tahu kalau di Madiun ada brem yang asli tanpa campuran soda kue,” tandasnya.  Melalui potensi ini Rizal dan teman kelompok KKN 28 ingin mempromosikan dan memviralkan kepada masyarakat baik dari mulut ke mulut dan media sosial lebih gencar lagi, Desa Bancong sebagai Kampung Brem.

Selama kigatan awal, mulai dari pemetaan masalah sampai observasi lapangan. Kelompok KKN 28 yang menggunakan Metode Asset Based Comunitty Development (ABCD) itu kedepannya selain memviralkan desa Bancong sebagi Kampung Brem juga ingin membuat taman yang berada di lokasi tulisan Ikonik “BANCONG Semakin Mempesona" sebagai tempat icon sekaligus wisata yang dapat memikat daya tarik pengunjung.

"Jadi kalau datang ke Bancong tidak hanya membeli Brem, juga bisa menikmati taman terbuka hijau dan itu tentu membutuhkan dana yang tidak sedikit, dulu juga pernah diusulkan pemerintah setempat tapi masih belum terealisasi. Karenanya kami hanya bisa melakukan pengecatan gambar kartun Doodle sebagai penambah estetika," Imbuhnya.

Ia juga mengaku sangat senang KKN di Desa Bancong karena diperlakukan sangat baik oleh warga Desa Bancong “Alhamdulillah kami disini diterima dengan baik oleh warga desa Bancong, khususnya Kepala Desa Bancong Ibnu Sujono yang telah memfasilitasi dan mendukung kegiatan kami, karenanya dengan keberadaan kami disini nantinya ingin berusaha melakukan yang terbaik kepada warga Bancong”.

(Mlk)





Tidak ada komentar