Ketua Dewan Pendidikan Prov Jatim: Sertifikasi Ancam Figure Guru - EDUKASIPERS.ORG

Breaking News

Ketua Dewan Pendidikan Prov Jatim: Sertifikasi Ancam Figure Guru

Doc. Edu| Abu Aman
Edukasipers.org –“Menjadi  guru merupakan profesi yang sangat mulia, pertahankan kemuliaan, jangan hancurkan hanya kepentingan sertifikasi,” Akh. Muzzaki, Ketua Dewan Pendidikan Provinsi Jawa Timur.
        
Selain pahlawan pejuang kemerdekaan, seperti yang diperingati 10 November kemarin, tokoh lain seperti guru juga mendapatkan gelar pahlawan, “Figur Guru merupakan pahlawan, dengan cara mengisi kemerdekaan,” kata Akh. Muzzaki.

Sebagai sosok yang difigurkan, guru memiliki tantangan tersendiri dalam menjalankan tugasnya. Mereka tetap mejalankan tugasnya (Red, mengajar), meski gaji yang didapatkan tergolong minim, lebih besar dari karyawan pabrik. Karyawan pabrik menerima gaji secara UMR (Upah Minimal Regional) wilayah Surabaya, sedangkan guru perbulan mendapatkan gaji kurang dari satu juta, hal itu diungkap salah seorang guru asal Bima NTB (Nusa Tenggara Barat) yang mengajar di SDI daerah Asem Rowo Surabaya, “saya guru kelas di kelas satu, Alhamdulillah perbulan delapan ratus ribu,” kata guru alumni UNESA.

Seperti halnya kisah kepala sekolah MI (Madrasah Ibtidaiyah) di salah satu wilayah kabupaten Nganjuk, sebut saja Ahmad (nama samaran) setelah pulang mengajar ia mencari rumput untuk ternaknya, hal ini dilakukan karena gaji guru yang kurang mencukupi kebutuhan keluarga. Cerita tersebut diungkapkan oleh Hanun Asrohah, ketua development Madrasah Jawa Timur, saat menjadi narasumber di seminar Internasional yang di gelar di Auditorium UINSA (19/3/2015). “Bayangkan, seorang kepala sekolah gaji perbulan di bawah satu juta,” ungkapnya saat seminar.  

Seiring berjalannya waktu, guru pun diberi penghargaan berupa sertifikasi, yaitu pemberian tunjangan finansial di luar gaji pokok. Pemberiannya diberikan tiga bulan sekali, tentunya dengan persyaratan tertentu (Red, standar guru sertifikasi). Pada tahun 2016 sejumlah 194.125 (jumlah seluruh jenjang) guru di wilayah Jawa Timur sudah terdaftar sebagai guru sertifikasi, menurut data dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemenbud). Hal ini menandakan kesejahteraan guru semakin meningkat.

Adanya sertifikasi malah menjadi tantangan baru bagi seorang guru, hal ini di khawatirkan berpengaruh terhadap proses pengajaran, sebab proses sertifikasi merupakan tantangan, karena harus mempertahankan keikhlasan. Ketua Pendidikan Dewan Jatim mengatakan, “ketika keikhlasan tidak ada lagi dalam diri seorang pengajar, apa bedanya dengan profesi yang lain, apalagi sampai hilang kesadaran, maka dia jatuh dari profesi mulia menjadi pekerjaan,” ucap Akh. Muzzaki.

Menurut Ketua Dewan Pendidikan Prov Jatim, sertifikasi juga mengancam figure guru, dimana ketika sudah ada sertifikasi semangat mengajarnya dikhawatirkan berorientasi pada tunjangan sertifikasi. “Yang membedakan nilai seorang guru sekarang adalah nilai keikhlasannya,” imbuh Akh. Muzaki.

Guru menjadi mulia ketika mengajar tidak untuk mencari penghasilan, melainkan kegiatan memuliakan generasi bangsa. Pahlawan tanda jasa adalah guru melaksanakan profesi guru dengan professional dan tetap menjaga kemuliaanya. Sebab kesejahteraan itu bagian barakah yang turun dari kemuliaan, pungkas Akh. Muzaki.

(AA/red)



Tidak ada komentar